Sunday, July 20, 2008

Memilih anak buah (karyawan) dan sukses entrepreneur

Banyak orang yang masih kurang care atau menganggap sepele dalammerekrut anak buah atau staff ketika memulai usaha. Yang penting asalmau diajak bergabung dan mau dibayar murah, namun kurang melihatbagaimana kemampuan anak buah itu untuk diajak berlari memajukanbisnis. Artinya yang dilihat hanya 'harganya' sekarang (present value)yang bisa dibayar murah, disisi lain kurang memperhatikan nilai masadepannya (future value).Padahal kualitas anak buah (pada SDM kita) itu sangat menentukan.Maklum seorang entrepreneur tak mungkin melakukan semuanya sendiri.Tangan dia hanya dua, kaki juga dua, dan indra pikir (otak) dia jugahanya satu. Sehebat apapun seorang entrepreneur dia pasti punyaketerbatasan karena itu butuh orang-orang lain di sekitarnya yang bisaia delegasikan tugas dengan kualitas hasil yang kurang lebih samabagus dibanding kalau ia sendiri yang melakukannya. Syukur-syukurkalau bisa mengerjakan lebih bagus daripada ia sendiri yang melakukan.Sejauh yang saya tahu, entrepreneur besar yang kemudian suksesmelairkan perusahaan2 besar, juga didukung oleh para anak buah yanghebat yang mampu menerjemahkan keinginan owner, mampu bekerjasama,loyal, dan mau mencari ide-ide terobosan bisnis tanpa diomelin siowner sekalipun. Mari kita bercermin dari kasus Astra. Kenapa Astra?Bagaimanapun Astra adalah salah satu perusahaan terbesar dan tersuksesdi Indonesia, dan juga menerapkan sistem manajerial yang oleh paraahli disebut-sebut sebagai yang terbaik di Indonesia.Astra bisa besar dan menggurita seperti sekarang tak lepas dariperintisnya, yakni om William Suryajaya. Beliau adalah pendiri Astrayang awalnya bisnisnya juga trading, mensuplai kebutuhan beberapainstansi, sebelum menjadi raja otomotif. Banyak orang yang tak tahukalau kalau Astra besar juga karena Om William punya beberapa anakbuah yang hebat saat perintisan yang notabene adalah beberapakeponakannya sendiri. Sebut saja Pak TP Rachmat dan Pak Teddy Tohir --masih ada beberapa yang lain. Mereka ini sudah ikut Om William dari jaman susahnya dulu. Tapi merekainilah anak buah yang berbakat yang memberikan kontribusi besar kepadasi owner (entrepreneur). Selain bekerja keras, juga capable dan punyavisi. Terbukti Astra kemudian besar dan para anak buah itu kemudianjuga mandiri menjadi enterpreneur yang sukses. Tedy Thohir kemudiansukses mendirikan bisnis sendiri Group Wahana (dealership danfinancing untuk sepeda motor) -- Wom Finance. Sekarang bisnis diasudah diteruskan anak-anaknya (Garibaldi Tohir dan Erick Tohir). TPRachmat juga demikian. Orang ini, setelah lama menjadi Presdir GroupAstra setelah era Om William, ia juga mendirikan usaha sendiri,Triputra Group yang kini juga menjadi salah satu kelompok usaha besardi Indonesia. Saya kira orang Astra pasti mengakui Astra bisa besarsalah satunya karena andil TP Rachmat, karena orang inilah yangmembangun sistem di Astra. Dai juga cukup lama menjadi presdir Astrasebelum kahirnya mengundurkan diri. Bagi para pemula bisnis, memang tidak mudah meniru langkah Om William,mencari anak-anak buah dari keluarga dekat yang hebat dan masih maudibayar murah saat merintis bisnis. Yang penting saya kirasemangatnya, cari anak buah terbaik sejauh yang bisa dilakukan. Janganasal comot. Bagaimanapun kemajuan bisnis amat ditentukan SDM-nya.Kebetulan saya pernah tanya ke Pak TP Rachmat, apa rahasia beliaumembesarkan Astra dan juga bisnis sendiri, jawabnya, ialah SDM. Punyatim yang hebat. Beliau kalau mau masuk di bisnis baru bukan bidangnyadulu yang dicari, namun orangnya dulu. Ada nggak orang yang siapbeliau tempatkan sebagai CEO, GM, sbg. Beliau orang yang sangatconcern dengan man management atau people management dan inilah salahsatu pilar terpenting dalam bisnis. Kata beliau "kalau kita punya timatau anak buah yang bagus sudah seperti Rinso, bisa mencuci sendiri". Saya juga tahu banyak soal Astra dari relasi saya Pak Harijanto,beliau mantan tim-nya Pak TP Rachmat di Astra yang kemudian jugasukses menjadi entrepreneur. Pak Harijanto, pengusaha sepatu yang kinipunya 9.000-an karyawan, juga menerapkan man management ala Astra diperusahaannya. Dari mulai cara rekruitmen hingga bagaimana mengelolaanak buah (soal upah dll). Makanya di perusahaan Pak Harijanto inicukup harmonis meski pekerjanya ribuan orang. Beliau masih bisa nyanyibersama dan dangdutan bersama karyawannya atau makan bersama di kantinperusahaan. Ini nggak gampang lho, apalagi saat ini banyak pemilikperusahaan yang datang ke pabriknya sendiri takut. Takut didemo, takutdikeroyok, takut dilempari kerikil, dll, karena soal upah dan sistemketenagakerjaan yang kurang baik. Makanya ada beberapa pabrik yangdibakar atau disandera oleh karyawannya sendiri. Tragis. Mungkinpemiliknya menangis juga kenapa dia yang punya perusahaan tapi maumasuk pabriknya sendiri tak boleh. Tapi itu bisa jadi itu tuah dariulahnya sendiri, karena tidak menerapkan man/people management yangbaik, adil dan transparan. Ada baiknya belajar dari Astra dan juga perusahaan yang menerapkan manmanagemen dengan baik lainnya. Carilah anak buah yang baik, potensialdan berbakat, lalu pertahankan dia dengan man management yang baik(penggajian, training, dll). Semoga upaya perintisan bisniskawan-kawan semua sukses sesuai harapan. Bagi yang ingin menyimak danmengkaji kisah dan kiat bisnis dari Pak Harijanto, pengusaha sepatuyang awalnya hanya penjaga gudang namun kini punya 9.000-an karyawan,bisa baca sendiri di buku terbitan Gramedia '10 PENGUSAHA YANG SUKSESMEMBANGUN BISNIS DARI 0", disusun Sudarmadi. Kawan-kawan juga bisamembaca kiat dan kisah 9 pengusaha lainnya di buku itu yang sayapercaya akan mendatangkan banyak manfaat.

No comments: